bagaikan gambar di atas...terdiri dari berbagai warna yang indah....dari berbagai warna, semua menyatu dalam keindahan yang padu....
ya...itulah PELANGI
PELANGI....biasanya akan timbul ketika hujan selesai turun membasahi bumi...
namun....
PELANGI yang ini BEDA !!!
PELANGI yang ini tidak hanya muncul ketika selesai hujan turun...
PELANGI yang ini terdiri dari warna yang melebihi spektrum warna PELANGI mejikuhibiniu..
PELANGI yang ini selalu bersemangat menebarkan keceriaan di sekitarnya...
PELANGI yang ini selalu bersemangat untuk memberikan kontribusinya bagi ummat...
ya....
PELANGI ini adalah PELANGI yang disatukan dengan kesatuan aqidah islamiyah....
PELANGI yang bersatu dan berpisah karena Allah SWT...
ya...
kami adalah PELANGI .... PEMUDA CEMERLANG NAN MANDIRI...
yang memiliki semangat kuat untuk berkontribusi kepada sekitar kami....
.
Senin, 28 Maret 2011
ILMU
Pemimpin

Tiga anak remaja tampak bersemangat berjalan beriringan dengan ayah mereka di sebuah jalan desa yang dikelilingi tumbuhan nan hijau. Sesekali, mereka tampak berhenti sebentar untuk istirahat, kemudian berjalan lagi.
Di sebuah pertigaan jalan, tiba-tiba mereka berhenti. Salah seorang dari mereka berujar, “Yah, kita ke arah mana?”
Yang ditanya tidak langsung menjawab. Sang ayah seperti memberi ruang kepada anak-anaknya untuk berekspresi. “Menurut kamu, kira-kira kemana?” ujar sang ayah kemudian.
Gaya sang ayah yang mereka cintai ini memang bukan hal baru buat mereka. Selalu saja, sang ayah akan melempar balik sebuah pertanyaan yang sangat berkait dengan kematangan analisa dan pengalaman.
“Kayaknya ke kiri deh, Yah!” ucap si bungsu tiba-tiba. Ia juga menjelaskan kalau jalan ke kiri itu jalan menuju puncak bukit yang mereka tuju. Tapi, si bungsu masih belum yakin.
“Kalau menurutku, ke kanan!” ucap si sulung kemudian. “Coba lihat beberapa petani yang memikul hasil panen mereka. Mereka datang dari arah kanan kita kan! Itu artinya, mereka tidak mungkin membawa hasil panen mereka ke bukit, tapi ke arah pasar yang letaknya pasti di bawah,” jelas si sulung begitu argumentatif.
“Menurutmu gimana, Nak?” tanya sang ayah ke anak yang tengah. Ia tampak berpikir sebentar, dan kemudian mengangguk-angguk. “Aku setuju dengan yang arah kanan!” ucapnya kemudian. Mereka pun berjalan menuju arah kanan.
Tiba-tiba, si bungsu berucap dalam sela-sela perjalanan mereka yang tampak begitu mengasyikkan. “Yah, kenapa sih tidak ayah kasih tahu aja. Kan ini bukan yang pertama kali ayah menuju bukit itu?”
Tiba-tiba langkah sang ayah berhenti, yang kemudian diikuti oleh ketiga anaknya. Ia menarik nafas dalam untuk selanjutnya menatap ketiga anaknya dengan senyum. “Anakku,” ucap sang ayah. “Ayah menginginkan kalian kelak menjadi pemimpin yang baik, bukan sekedar pengikut yang baik,” ucap singkat ayah yang kemudian diiringi dengan langkahnya.
**
Dalam dinamika organisasi yang sehat, dalam bentuk apa pun sebuah organisasi, seorang pemimpin yang baik bukan berarti orang yang piawai menelorkan pengikut-pengikut yang setia (taqlid).
Seorang pemimpin yang baik adalah orang yang mampu menyiapkan pemimpin-pemimpin baru yang akan menggantikannya esok.
(muhammadnuh@eramuslim.com)
lalu gaya seperti apa yang akan kita lakukan sebagai pemimpin ??
seperti gaya di atas yang ingin melahirkan pemimpin baru ??
atau malah pemimpin dengan gaya diktator yang mengekang jundi-jundinya??
Kamis, 17 Maret 2011
ADAB-ADAB MAJELIS
Adab Majelis dalam Buku Adab Halaqah karangan Dr. Abdullah Qadiri dijabarkan sebagai berikut :
1.Hendaknya orang-orang yang berada dalam majelis berusaha serius. Meminimalisir senda gurau yang berlebihan dan melampaui batas. Hal ini tidak dimaksudkan membuat suasana liqo dalam majelis menjadi kering, kaku, dan hambar. Suasana dalam majelis diharapkan tetap diwarnai kehangatan, kasih sayang dan keceriaan tanpa harus terjerumus ke dalam gurauan-gurauan yang berlebihan.
2. Menjauhkan diri dari ta’assub yang telah menyebabkan orang-orang taqlid buta terjerumus ke dalamnya. Karena tidak ada manusia yang sempurna atau ma’shum (bebas dari dosa) selain Rasulullah SAW maka hendaknya kebenaran sajalah yang patut diikuti. Dan bila ada perbedaan pendapat atau pandangan hendaklah dikembalikan kepada dalil Allah dan Rasul-Nya yakni Al-Qur’an dan As-sunnah.
3. Membersihkan majelis dari kebusukan ghibah (pergunjingan) dan namimah (menambah-nambahi) atau mencela seseorang dan jama’ah tertentu. Alangkah baiknya bila orang-orang yang berada di dalam majelis berusaha menjauhkan diri dari menodai orang lain dan sebaiknya malah melakukan introspeksi muhasabah, merenungi kelemahan diri sendiri.
4. Pembahasan kasus-kasus yang negatif yang dapat menghambat jalannya dakwah dilakukan dalam rangka mengishlah / mengoreksi, memperbaiki dan bukan dalam rangka mempermalukan atau menjatuhkan seseorang.
5. Menghargai dan tidak menyia-nyiakan waktu. Di dalam majelis hendaknya senantiasa ditentukan daftar skala prioritas dalam pengajuan masalah dan agenda acara yang akan dibicarakan. Kemudian obrolan-obrolan yang iseng yang tidak berfaedah dan menghabiskan waktu hendaknya dihindarkan.
Dalam QS. Al Ahzab:70 Allah SWT berfirman: “Hai orang-orang yang beriman, bertaqwalah kamu kepada Allah dan ucapkanlah perkataan yang benar”. Dan Rasulullah SAW juga bersabda: “Barang siapa yang beriman kepada Allah SWT dan hari akhir hendaknya berkata baik atau diam”.(HR Bukhari - Muslim)
Kemudian bila ada yang mencerca kita, hendaknya kita tidak terdorong untuk membalasnya. Sebab cercaan-cercaan tersebut justru mengungkapkan kebaikan kita.
Secara lebih rinci dan praktis, Adab dalam Majelis juga dapat diuraikan sebagai berikut:
1. Memberi salam tatkala masuk atau meninggalkan majelis. Rasulullah SAW menyuruh kita untuk senantiasa berwajah ceria dan menyebarkan salam. Pepatah mengatakan datang tampak muka, pergi tampak punggung. Jadi tidak menyelinap datang dan pergi tanpa salam.
2. Mengambil tempat yang masih kosong. Hendaknya tidak memaksakan diri ke depan atau berdesak-desakan. Sebaliknya, carilah tempat yang masih kosong.
3. Tidak melangkahi bahu tamu lain untuk mengambil tempat di depan yang masih kosong dan kita justru diminta untuk mengisi tempat di depan.
4. Berkenalan dan bercengkrama dalam majelis sebelum acara di mulai. Dalam Islam, adab mujamalah (tegur sapa dalam rangka kesantunan) sangat dianjurkan. Bila acara belum dimulai, hal itu dapat dilakukan untuk mempererat silaturahmi dan ukhuwwah.
5. Duduk di antara dua orang harus meminta izin terlebih dulu. Bila ada dua teman kita yang sedang duduk berdekatan, hendaknya kita tidak langsung duduk di tengah-tengahnya tanpa seizin mereka berdua.
6. Hindarkan bergurau berlebihan. Keceriaan, kehangatan dan canda tawa memang perlu dihadirkan dalam majelis namun bukan berarti harus melampaui batas.
7. Diam dan mendengar serta menyimak lawan bicara yang sedang berbicara. Memang jauh lebih sulit untuk menjadi pendengar yang baik ketimbang pembicara yang baik. Tetapi hendaknya kita berusaha diam dan sungguh-sungguh memperhatikan lawan bicara kita.
8. Mematuhi arahan pembawa acara. Agar majelis berjalan tertib sesuai dengan agenda acara, maka setiap peserta hendaknya mematuhi arahan pembawa acara.
9. Berusaha hadir ke majelis sesuai dengan syarat yang ditetapkan (waktu, pakaian, dan persiapan lainnya). Hadir tepat waktu dengan pakaian yang sesuai dan persiapan memadai sangat diperlukan bila kita memasuki sebuah majelis.
10. Menjaga pandangan dari yang haram. Baik peserta laki-laki maupun perempuan hendaknya menjaga pandangan dan kesantunan.
11. Hormati wanita yang melintasi hadirin laki-laki. Hendaknya dihindari perbauran dan saling menggoda terutama bila peserta wanita melintasi laki-laki.
12. Memulai majelis dengan memuji Allah serta membacakan ayat-ayat-Nya dan ditutup dengan do’a kafarat majelis.
Di dalam sebuah majelis, tentu saja setiap peserta diharapkan aktif berbicara menuangkan ide, gagasan, pendapat atau mengkritisi dan memberikan pendapat pada gagasan yang dilontarkan oleh orang lain.
Namun agar pembicaraan dalam majelis berjalan dengan baik, lancar mencapai target dan tetap dalam kerangka ibadah yang diridhai dan diberkahi Allah, perlu kiranya diperhatikan bagaimana adab berbicara dalam Islam.
Adaabul Hadits (Adab Berbicara)
Berbicara adalah hal yang sangat manusiawi atau fitrah insaniyah. Sebagai ajaran yang syamil dan mutakamil (komprehensif dan utuh), Islam juga sangat memperhatikan dengan lisan sehingga memberikan arahan yang termaktub dalam adaabul hadits (adab berbicara).
Dalam sebuah hadits disebutkan bahwa lisan dapat membawa atau menyebabkan seseorang masuk surga atau neraka. Dan di hadits lainnya diingatkan bahwa setiap anak cucu Adam akan diminta pertanggung jawaban atas perkataan-perkataannya, baik yang sengaja maupun tidak.
Manfaat adab dalam berbicara
1. Bisa menikmati kondisi diam sebagaimana Rasulullah SAW mencontohkan kepada umatnya, karena segala perkataan Rasul adalah bernilai dzikir dalam pengertian yang luas. Bila beliau berbicara, maka bicaranya dzikir dan bila beliau diam, diamnya adalah dalam rangka berfikir.
2. Rasulullah SAW bersabda: “Barang siapa beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah berkata yang baik atau (lebih baik) diam”.
3. Bila kita biasa mematuhi adab berbicara, maka kita akan memiliki kemampuan menasehati secara baik. Karena jika terlalu mengumbar lisan, perkataan dan nasehat kita membekas atau memberi kesan mendalam terhadap orang yang kita nasehati, hendaknya kita senantiasa menjaga shalat lail, shaum sunnah, tadarrus Al-Qur’an dan shalat sunnah rawatib.
4. Terhindar dari menjadi ulama yang su’ (ulama yang buruk). Penampilan ulama su’ ini terkesan alim, islami namun ternyata di dalamnya busuk, sesat dan menyesatkan. dalam QS. Ash-Shaff ayat 2-3, Allah mengingatkan dan mengancam orang-orang yang tidak memiliki kesesuaian antara kata dan perbuatan
Agar bisa meraih manfaat tersebut, seorang Muslim harus mematuhi adab-adab berbicara, yakni :
1. Wadih. Bila kita berbicara hendaknya kata-kata kita wadih alias jelas, tegas, lugas dan mudah dicerna atau difahami. Hadits dari Aisyah r.a: “Adalah kata-kata Rasulullah, kata-kata yang jelas dan mudah difahami oleh orang yang mendengar di sekitarnya”. Apalagi tujuan komunikasi yang utama adalah memberikan pengertian atau kefahaman kepada orang yang diajak berkomunikasi Rasulullah SAW selalu mencontohkan bagaimana berbicara dengan wadih, sampai-sampai sahabat-sahabat bisa menghitung kata-kata yang disampaikan beliau.
2. Sederhana dan tidak difasih-fasihkan. Hendaknya seorang Muslim berbicara dengan bahasa yang sederhana, wajar tidak dilebih-lebihkan atau sok fasih. Seyogyanyalah kita melihat siapa orang yang kita ajak bicara apakah seorang yang terdidik atau bukan. Rasulullah SAW bersabda: “Berbicalah kepada manusia sesuai dengan kadar intelektualitas mereka”.
3. Menghindari pengulangan pembicaan yang bisa menimbulkan kejenuhan. Sahabat Nabi, Abdullah bin Mas’ud biasa memberikan taushiyah atau nasehat setiap hari kamis, sehingga sahabat yang lain pernah berkata padanya: “Hai Abu Abdurrahman, seandainya saja engkau bisa memberi nasehat setiap hari, niscaya kami akan senang”. Namun Ibnu Mas’ud malah menjawab, kami hanya memberikan nasehat sekali-sekali saja, karena Rasulullah juga hanya sekali-sekali saja memberi nasehat. Pada saat kami berada di dalam majelis.
4. Kata-kata yang digunakan hendaknya hanya kata-kata yang baik dan bernilai ibadah: Hindarilah kata-kata yang bersifat laghwi (sia-sia / tidak bermanfaat). Dalam hadits disebutkan oleh Rasulullah SAW: “Min husnil Islamil ma’i tarku ma laa ya’ nihi”.(HR. Tirmidzi). Termasuk di dalam kebaikan keislaman seseorang, maka ia meninggalkan hal-hal yang tidak berguna, termasuk kata-kata laghwi. Yang termasuk kategori kata-kata baik adalah salam, tegur sapa, nasehat, kata-kata yang memberi semangat, menghibur dan menghindari kata-kata laghwi (QS 23:3) sebagai ciri-ciri orang yang beriman.
Di dalam majelis selain ada yang berbicara tentu saja harus ada yang menjadi pendengar, karena itu selain adaabul hadits dibutuhkan pula adaabul istima’.
Dalam tubuh manusia boleh dibilang telingalah organ yang paling awal berfungsi dan kelak organ ini pula yang paling terakhir berhenti berfungsi.
Sahabat Nabi SAW, Abu Darda r.a pernah mengeluarkan kata-kata bijak: “Hendaknya kita belajar dari organ-organ tubuh yang diberikan Allah kepada kita. Mengapa Ia memberi kita dua telinga dan satu mulut, itu artinya kita harus lebih banyak mendengar ketimbang berbicara”.
Dan memang ternyata jauh lebih sulit menjadi pendengar yang baik daripada pembicara yang baik. Bahkan kadang-kadang kita menemui bahwa dalam satu majelis, ada orang-orang yang berbicara pada saat yang bersamaan dan tidak mau saling mendengar satu sama lain.
Karena itu penting bagi kita belajar mendengar. Ada saat-saat berbicara, tetapi ada juga saat-saat mendengar, sehingga penting bagi kita untuk mengetahui apa-apa saja yang termasuk adab mendengar dalam perspektif Islam:
1. Diam dan mendengarkan dengan baik dan seksama, maksudnya kita harus tahu kapan saat berbicara dan kapan saat diam dan mendengarkan. Bila sedang terjadi pembicaraan hendaknya kita berlaku santun, mendengarkan dan menyimak dengan baik dan seksama. Hendaknya kita tidak mengobrol dengan sesama pendengar lainnya.
2. Tidak boleh memotong pembicaraan. Bila memang penting bagi kita karena ada hal yang penting yang harus diinformasikan atau dikoreksi, hendaknya kita meminta izin dengan mengacungkan jari lebih dulu dan meminta maaf, bila tidak diizinkan hendaknya kita catat untuk kita tanyakan atau sampaikan setelah pembicara menyelesaikan uraiannya.
3. Menerima dan menghargai pembicaraan orang lain serta tidak meninggalkannya di saat selama isinya dalam rangka ketaatan pada Allah SWT, walaupun ada yang membosankan.
4. Tidak menepiskan pembicaraan orang lain walaupun kita sudah mengetahuinya selama tidak ada yang salah dalam kata-kata tsb. Atha’bin Rabah pernah diberitahu informasi oleh seseorang sementara hal itu sebenarnya sudah diketahui oleh Atha’ sejak sebelum orang itu lahir. Namun Atha’ tetap mendengarkan dengan penuh perhatian.
5. Tidak menunjukkan pada hadirin bahwa kita yang paling atau lebih banyak tahu. Sehingga misalnya sering berceletuk, berkomentar yang mengganggu, kecuali bila memang ditanya atau dirasakan sangat perlu.
1.Hendaknya orang-orang yang berada dalam majelis berusaha serius. Meminimalisir senda gurau yang berlebihan dan melampaui batas. Hal ini tidak dimaksudkan membuat suasana liqo dalam majelis menjadi kering, kaku, dan hambar. Suasana dalam majelis diharapkan tetap diwarnai kehangatan, kasih sayang dan keceriaan tanpa harus terjerumus ke dalam gurauan-gurauan yang berlebihan.
2. Menjauhkan diri dari ta’assub yang telah menyebabkan orang-orang taqlid buta terjerumus ke dalamnya. Karena tidak ada manusia yang sempurna atau ma’shum (bebas dari dosa) selain Rasulullah SAW maka hendaknya kebenaran sajalah yang patut diikuti. Dan bila ada perbedaan pendapat atau pandangan hendaklah dikembalikan kepada dalil Allah dan Rasul-Nya yakni Al-Qur’an dan As-sunnah.
3. Membersihkan majelis dari kebusukan ghibah (pergunjingan) dan namimah (menambah-nambahi) atau mencela seseorang dan jama’ah tertentu. Alangkah baiknya bila orang-orang yang berada di dalam majelis berusaha menjauhkan diri dari menodai orang lain dan sebaiknya malah melakukan introspeksi muhasabah, merenungi kelemahan diri sendiri.
4. Pembahasan kasus-kasus yang negatif yang dapat menghambat jalannya dakwah dilakukan dalam rangka mengishlah / mengoreksi, memperbaiki dan bukan dalam rangka mempermalukan atau menjatuhkan seseorang.
5. Menghargai dan tidak menyia-nyiakan waktu. Di dalam majelis hendaknya senantiasa ditentukan daftar skala prioritas dalam pengajuan masalah dan agenda acara yang akan dibicarakan. Kemudian obrolan-obrolan yang iseng yang tidak berfaedah dan menghabiskan waktu hendaknya dihindarkan.
Dalam QS. Al Ahzab:70 Allah SWT berfirman: “Hai orang-orang yang beriman, bertaqwalah kamu kepada Allah dan ucapkanlah perkataan yang benar”. Dan Rasulullah SAW juga bersabda: “Barang siapa yang beriman kepada Allah SWT dan hari akhir hendaknya berkata baik atau diam”.(HR Bukhari - Muslim)
Kemudian bila ada yang mencerca kita, hendaknya kita tidak terdorong untuk membalasnya. Sebab cercaan-cercaan tersebut justru mengungkapkan kebaikan kita.
Secara lebih rinci dan praktis, Adab dalam Majelis juga dapat diuraikan sebagai berikut:
1. Memberi salam tatkala masuk atau meninggalkan majelis. Rasulullah SAW menyuruh kita untuk senantiasa berwajah ceria dan menyebarkan salam. Pepatah mengatakan datang tampak muka, pergi tampak punggung. Jadi tidak menyelinap datang dan pergi tanpa salam.
2. Mengambil tempat yang masih kosong. Hendaknya tidak memaksakan diri ke depan atau berdesak-desakan. Sebaliknya, carilah tempat yang masih kosong.
3. Tidak melangkahi bahu tamu lain untuk mengambil tempat di depan yang masih kosong dan kita justru diminta untuk mengisi tempat di depan.
4. Berkenalan dan bercengkrama dalam majelis sebelum acara di mulai. Dalam Islam, adab mujamalah (tegur sapa dalam rangka kesantunan) sangat dianjurkan. Bila acara belum dimulai, hal itu dapat dilakukan untuk mempererat silaturahmi dan ukhuwwah.
5. Duduk di antara dua orang harus meminta izin terlebih dulu. Bila ada dua teman kita yang sedang duduk berdekatan, hendaknya kita tidak langsung duduk di tengah-tengahnya tanpa seizin mereka berdua.
6. Hindarkan bergurau berlebihan. Keceriaan, kehangatan dan canda tawa memang perlu dihadirkan dalam majelis namun bukan berarti harus melampaui batas.
7. Diam dan mendengar serta menyimak lawan bicara yang sedang berbicara. Memang jauh lebih sulit untuk menjadi pendengar yang baik ketimbang pembicara yang baik. Tetapi hendaknya kita berusaha diam dan sungguh-sungguh memperhatikan lawan bicara kita.
8. Mematuhi arahan pembawa acara. Agar majelis berjalan tertib sesuai dengan agenda acara, maka setiap peserta hendaknya mematuhi arahan pembawa acara.
9. Berusaha hadir ke majelis sesuai dengan syarat yang ditetapkan (waktu, pakaian, dan persiapan lainnya). Hadir tepat waktu dengan pakaian yang sesuai dan persiapan memadai sangat diperlukan bila kita memasuki sebuah majelis.
10. Menjaga pandangan dari yang haram. Baik peserta laki-laki maupun perempuan hendaknya menjaga pandangan dan kesantunan.
11. Hormati wanita yang melintasi hadirin laki-laki. Hendaknya dihindari perbauran dan saling menggoda terutama bila peserta wanita melintasi laki-laki.
12. Memulai majelis dengan memuji Allah serta membacakan ayat-ayat-Nya dan ditutup dengan do’a kafarat majelis.
Di dalam sebuah majelis, tentu saja setiap peserta diharapkan aktif berbicara menuangkan ide, gagasan, pendapat atau mengkritisi dan memberikan pendapat pada gagasan yang dilontarkan oleh orang lain.
Namun agar pembicaraan dalam majelis berjalan dengan baik, lancar mencapai target dan tetap dalam kerangka ibadah yang diridhai dan diberkahi Allah, perlu kiranya diperhatikan bagaimana adab berbicara dalam Islam.
Adaabul Hadits (Adab Berbicara)
Berbicara adalah hal yang sangat manusiawi atau fitrah insaniyah. Sebagai ajaran yang syamil dan mutakamil (komprehensif dan utuh), Islam juga sangat memperhatikan dengan lisan sehingga memberikan arahan yang termaktub dalam adaabul hadits (adab berbicara).
Dalam sebuah hadits disebutkan bahwa lisan dapat membawa atau menyebabkan seseorang masuk surga atau neraka. Dan di hadits lainnya diingatkan bahwa setiap anak cucu Adam akan diminta pertanggung jawaban atas perkataan-perkataannya, baik yang sengaja maupun tidak.
Manfaat adab dalam berbicara
1. Bisa menikmati kondisi diam sebagaimana Rasulullah SAW mencontohkan kepada umatnya, karena segala perkataan Rasul adalah bernilai dzikir dalam pengertian yang luas. Bila beliau berbicara, maka bicaranya dzikir dan bila beliau diam, diamnya adalah dalam rangka berfikir.
2. Rasulullah SAW bersabda: “Barang siapa beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah berkata yang baik atau (lebih baik) diam”.
3. Bila kita biasa mematuhi adab berbicara, maka kita akan memiliki kemampuan menasehati secara baik. Karena jika terlalu mengumbar lisan, perkataan dan nasehat kita membekas atau memberi kesan mendalam terhadap orang yang kita nasehati, hendaknya kita senantiasa menjaga shalat lail, shaum sunnah, tadarrus Al-Qur’an dan shalat sunnah rawatib.
4. Terhindar dari menjadi ulama yang su’ (ulama yang buruk). Penampilan ulama su’ ini terkesan alim, islami namun ternyata di dalamnya busuk, sesat dan menyesatkan. dalam QS. Ash-Shaff ayat 2-3, Allah mengingatkan dan mengancam orang-orang yang tidak memiliki kesesuaian antara kata dan perbuatan
Agar bisa meraih manfaat tersebut, seorang Muslim harus mematuhi adab-adab berbicara, yakni :
1. Wadih. Bila kita berbicara hendaknya kata-kata kita wadih alias jelas, tegas, lugas dan mudah dicerna atau difahami. Hadits dari Aisyah r.a: “Adalah kata-kata Rasulullah, kata-kata yang jelas dan mudah difahami oleh orang yang mendengar di sekitarnya”. Apalagi tujuan komunikasi yang utama adalah memberikan pengertian atau kefahaman kepada orang yang diajak berkomunikasi Rasulullah SAW selalu mencontohkan bagaimana berbicara dengan wadih, sampai-sampai sahabat-sahabat bisa menghitung kata-kata yang disampaikan beliau.
2. Sederhana dan tidak difasih-fasihkan. Hendaknya seorang Muslim berbicara dengan bahasa yang sederhana, wajar tidak dilebih-lebihkan atau sok fasih. Seyogyanyalah kita melihat siapa orang yang kita ajak bicara apakah seorang yang terdidik atau bukan. Rasulullah SAW bersabda: “Berbicalah kepada manusia sesuai dengan kadar intelektualitas mereka”.
3. Menghindari pengulangan pembicaan yang bisa menimbulkan kejenuhan. Sahabat Nabi, Abdullah bin Mas’ud biasa memberikan taushiyah atau nasehat setiap hari kamis, sehingga sahabat yang lain pernah berkata padanya: “Hai Abu Abdurrahman, seandainya saja engkau bisa memberi nasehat setiap hari, niscaya kami akan senang”. Namun Ibnu Mas’ud malah menjawab, kami hanya memberikan nasehat sekali-sekali saja, karena Rasulullah juga hanya sekali-sekali saja memberi nasehat. Pada saat kami berada di dalam majelis.
4. Kata-kata yang digunakan hendaknya hanya kata-kata yang baik dan bernilai ibadah: Hindarilah kata-kata yang bersifat laghwi (sia-sia / tidak bermanfaat). Dalam hadits disebutkan oleh Rasulullah SAW: “Min husnil Islamil ma’i tarku ma laa ya’ nihi”.(HR. Tirmidzi). Termasuk di dalam kebaikan keislaman seseorang, maka ia meninggalkan hal-hal yang tidak berguna, termasuk kata-kata laghwi. Yang termasuk kategori kata-kata baik adalah salam, tegur sapa, nasehat, kata-kata yang memberi semangat, menghibur dan menghindari kata-kata laghwi (QS 23:3) sebagai ciri-ciri orang yang beriman.
Di dalam majelis selain ada yang berbicara tentu saja harus ada yang menjadi pendengar, karena itu selain adaabul hadits dibutuhkan pula adaabul istima’.
Dalam tubuh manusia boleh dibilang telingalah organ yang paling awal berfungsi dan kelak organ ini pula yang paling terakhir berhenti berfungsi.
Sahabat Nabi SAW, Abu Darda r.a pernah mengeluarkan kata-kata bijak: “Hendaknya kita belajar dari organ-organ tubuh yang diberikan Allah kepada kita. Mengapa Ia memberi kita dua telinga dan satu mulut, itu artinya kita harus lebih banyak mendengar ketimbang berbicara”.
Dan memang ternyata jauh lebih sulit menjadi pendengar yang baik daripada pembicara yang baik. Bahkan kadang-kadang kita menemui bahwa dalam satu majelis, ada orang-orang yang berbicara pada saat yang bersamaan dan tidak mau saling mendengar satu sama lain.
Karena itu penting bagi kita belajar mendengar. Ada saat-saat berbicara, tetapi ada juga saat-saat mendengar, sehingga penting bagi kita untuk mengetahui apa-apa saja yang termasuk adab mendengar dalam perspektif Islam:
1. Diam dan mendengarkan dengan baik dan seksama, maksudnya kita harus tahu kapan saat berbicara dan kapan saat diam dan mendengarkan. Bila sedang terjadi pembicaraan hendaknya kita berlaku santun, mendengarkan dan menyimak dengan baik dan seksama. Hendaknya kita tidak mengobrol dengan sesama pendengar lainnya.
2. Tidak boleh memotong pembicaraan. Bila memang penting bagi kita karena ada hal yang penting yang harus diinformasikan atau dikoreksi, hendaknya kita meminta izin dengan mengacungkan jari lebih dulu dan meminta maaf, bila tidak diizinkan hendaknya kita catat untuk kita tanyakan atau sampaikan setelah pembicara menyelesaikan uraiannya.
3. Menerima dan menghargai pembicaraan orang lain serta tidak meninggalkannya di saat selama isinya dalam rangka ketaatan pada Allah SWT, walaupun ada yang membosankan.
4. Tidak menepiskan pembicaraan orang lain walaupun kita sudah mengetahuinya selama tidak ada yang salah dalam kata-kata tsb. Atha’bin Rabah pernah diberitahu informasi oleh seseorang sementara hal itu sebenarnya sudah diketahui oleh Atha’ sejak sebelum orang itu lahir. Namun Atha’ tetap mendengarkan dengan penuh perhatian.
5. Tidak menunjukkan pada hadirin bahwa kita yang paling atau lebih banyak tahu. Sehingga misalnya sering berceletuk, berkomentar yang mengganggu, kecuali bila memang ditanya atau dirasakan sangat perlu.
hikmah hari ini...

ku niatkan untuk menuntut ilmu...
ketika sesampainy di sana...ku dapati SEMANGAT baru
ku merasa di bukakan mata hati ku oleh Allah melalui ustadz tersebut...
beliau mengatakan bahwa "HIDUP ITU BUTUH PERJUANGAN"
kami melangkahkan kaki menuju majelis ilmu ini pun karena perjuangan...
sebab masih banyak orang di luar sana yang belum bisa merasakan nikmatnya kajian hari ini...
dan beliau juga mengatakan bahwa "KEMENANGAN ITU BUKAN SEBUAH WARISAN"
ya..kata-kata ini yang menyadarkan ku bahwa kita hidup di dunia ini haruslah punya sebuah tekad kuat untuk meraih sebuah kemenangan yang nyata yaitu jannah-Nya...
ternyata tidak sampai di situ ku tersadar...
beliau mengatakan lagi bahwa "DAPAT AMANAH ITU BERAT...TETAPI JAUH LEBIH BERAT KETIKA TIDAK DIPERCAYA ORANG"
Subhanallah...
kata-kata beliau menyadarkan ku bahwa memang benar...seharusnya ketika kita mendapatkan amanah maka yang harus kita lakukan adalah bersyukur kepada-Nya karena Allah dan orang-orang sekitar percaya pada kita dan yakinlah bahwa amanah itu salah satu bentuk penjagaan Allah terhadap kita agar berada di jalan-Nya
amiin....
setelah itu ku tersadar kembali bahwa...
ku tidak boleh lah manja dalam menjalani perjuangan hidup ini...
untuk mencapai derajat ketakwaan dan keimanan kepada Allah sangatlah butuh perjuangan yang amat dahsyat...
ingin merasakan jannah-Nya maka butuh bersakit-sakit dahulu...dan janganlah mengeluh
karena para Nabi terdahulu pun dengan berbagai cobaan, halangan, rintangan yang menghadang tetap istiqomah mengemban risalah dakwah ini,,bersungguh-sungguh dalam beribadah...
oleh karena itu...
kita sebagai hamba-Nya yang belum tahu apakah akan langsung masuk surga atau tidak...perlu perjuangan yang sangat tinggi, dan tawakal kepada-Nya...
amiin....
Senin, 07 Maret 2011
INFO PENTING !!!
Rapor Merah Kinerja Menkominfo Tifatul Sembiring
5/3/2011 | 01 Rabiuts Tsani 1432 H | Hits: 9.569
Oleh: Deddy Armyadi Al-kinclongi Tapi bila Anda yang ditanya, apakah Anda memiliki daftar prestasi buruk Tifatul Sembiring dengan Parameter yang jelas?.. Sungguh Saya mengharapkan bantuan Anda untuk menunjukkan fakta & data itu dengan Parameter yang jelas.
Bagi saya justru pada diri beliau terdapat beberapa prestasi baik yang cukup menonjol yang sulit dilakukan menteri-menteri yang lain. Bahkan “penggoyangan” posisi beliau tidak pula memiliki parameter yang jelas sama sekali. Di satu kesempatan, dikatakan beliau mesti diganti karena Kinerja yang buruk. Tapi di kesempatan yang sama pula dikatakan karena partai Tifatul Sembiring melanggar kesepakatan koalisi partai berkaitan dengan hak angket mafia pajak. Tapi orang demokrat mengatakan hal ini sambil melobi agar kiranya yang terhormat PDIP mau bergabung dengan pemerintahan SBY. Padahal PDIP pun pendukung hak angket pajak. Juga sebagaimana fraksi PKS memiliki sikap yang keras terhadap hasil akhir angket century. Di lain kesempatan lebih lucu ucapan amir Syarifuddin sekjen partai demokrat yang “memaklumi” pengajuan hak angket yang dilakukan Golkar karena niatnya “untuk memperbaiki citra ketua umumnya (Aburizal Bakrie)” jadi substansi yang diabaikanpun (yaitu mengungkap mafia pajak) menjadi suatu alasan logis.
Inilah yang Saya pandang sebagai prestasi baik dari Tifatul Sembiring yang menonjol. Adapun yang standar saya tidak masukan:
1. Usaha Pemblokiran Situs Porno
80% situs porno berhasil diblokir dari jumlah situs 4 juta lebih situs. Situs porno berkembang seiring keberadaan internet itu sendiri. Dengan jumlah melebihi situs berita, tak terbayang uang yang berputar di dunia ini. tidak seperti situs berita yang transaksinya hanya pembacaan berita, situs porno menuntut transaksi di darat (prostitusi). Artinya pekerjaan ini sama sekali bukan pekerjaan enteng, karena sedemikian mengguritanya, dan dengan perputaran uang primer dan sekunder yang sangat besar. Resistensi dari penggemar situs/video porno akan sangat keras sekali. Tentunya tidak akan terang-terangan memberikan preseden buruk kepada Tifatul Sembiring karena keberhasilan menutup situs-situs ini. Perlu dipahami keberadaan situs-situs itu sendiri adalah pelanggaran hukum. Dan Sebetulnya, apa yang telah dilakukan Kemkominfo adalah menjalankan perintah dari Komisi I DPR, pada pertemuan Rabu 16 Juni 2010, salah satu poinnya adalah tentang perbaikan dan peningkatan sistem, baik software maupun hardware dalam pemblokiran situs-situs yang merusak moral bangsa maupun pencegahan kejahatan dan pelanggaran hukum yang dilakukan melalui internet, dan sosialisasi secara lebih luas dalam bidang pendidikan dan internet sehat. Dengan demikian kami mendapatkan legitimasi sesuai dengan peraturan perundang-undangan di Indonesia, tegas Tifatul Sembiring dalam suatu kesempatan.
Indonesia sendiri adalah top rank dalam jumlah klik situs porno di dunia. Bahkan menurut Roy Suryo dari sekitar 24,5 juta situs dengan admin orang Indonesia, lebih dari satu jutanya adalah situs porno. Hal itu diungkapkan Roy yang ditemui usai Konferensi Pers Pengesahan UU Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE) di Hotel Sultan, Jakarta, Selasa (25/3).
Terus terang hal ini sangat sulit dilakukan oleh pakar IT manapun atau komunitas IT manapun, selama ada juga komunitas lawannya yang tentunya berusaha lolos dari jaring filter yang di buat pemerintah Indonesia. Komunitas p0rn0l0ver5 tentunya mendapatkan keuntungan batin (baca : Syahwat), juga keuntungan financial primer (download) juga sekunder (transaksi prostitusi). Jadi pekerjaan menteri bukanlah hal yang mudah karena berkaitan dengan “hajat” hidup “orang banyak” yaitu komunitas p0rn0l0ver5, dan membutuhkan support dari berbagai masyarakat. Adapun Menkominfo era Tifatul S. melakukan dalam kapasitas-kapasitas seperti menuntut vendor-vendor telekomunikasi seperti IM3, Telkomsel, RIM/Blackberry, dll untuk menutup akses pornografi, dan juga menekan penegakan Undang-Undang Pornografi berkaitan dengan hal ini. Selain itu banyak pula komunitas-komunitas yang didanai pemerintah by CSR BUMN untuk memaksimalkan hal ini. Hal ini atas kerjasama berbagai pihak dengan Depkominfo.
Resistensi yang dilakukan p0rn0l0ver5 untuk menembus filter ini selain dengan cara para hacker misalnya dengan menumbuhkan situs-situs baru, plus menyembunyikan IP address/proxy/dns. Ketika satu resep dijumpai, komunitas yang setengah otaknya telah hilang kesadaran ini segera menyebarkannya kepada masyarakat baik umum ataupun internal mereka, tidak lupa dengan PENUH KEBANGGAAN & jumawa karena berhasil menembus program kebaikan, DAN BISA SUKSES karena lebih maksimal dalam merusak bangsa. Saya kira para pembaca sekalian bisa membaca beberapa komentar di bawah ini. betapa bangganya mereka karena bisa ikut andil merusak bangsa.
Sumber :
http://www.republika.co.id/berita/breaking-news/nasional/10/08/15/130240-menkominfo-update-pemblokiran-situs-porno-dilakukan-tiap-tiga-hari
http://nasional.kompas.com/read/2008/03/25/16072513/Situs.Porno.Asli.Indonesia.Lebih.dari.1.juta
http://www.antaranews.com/berita/1257335727/menkominfo-indonesia-pengakses-situs-porno-terbesar-dunia
2. “Menaklukkan” Perusahaan Asing besar RIM (Black Berry)
Kontennya : RIM akan membuka Not atau suatu network aggregator di ASEAN dan mereka (RIM) mengakui pelanggan RIM BB di Indonesia terbesar di ASEAN, Kalau memang hal itu mereka lakukan artinya biaya yang dikenakan oleh pelanggan BB akan turun tarifnya, dan sangat besar angka penurunannya. Tifatul juga meluruskan pernyataan media yang menyatakan bahwa Kominfo merugikan pengguna BB. Justru apa yang Kominfo lakukan adalah demi melindungi pengguna BB yang ada di Indonesia, di antaranya pengadaan service center agar ada pelayanan purna jual. Kedua, pembuatan not aggregator, dengan demikian tarif penggunaan BB dapat lebih murah, jelasnya. Lebih lanjut dia menambahkan, RIM juga akan membuka 40 customer service, low inteseftion, dan akan berkoordinasi dengan aparat penegakan hukum di Indonesia, kemudian untuk akses pornografi RIM meminta batas waktu hingga 21 Januari 2011. Kita akan pantau benar tidak apa yang mereka telah lakukan, dan kita juga akan dampingi ke depannya. Kemudian menurut mereka (RIM)hari ini akan rapat dengan enam operator yang bekerjasama dengan mereka. Tak terbayang besarnya pendapatan Pajak Negara dalam kesepakatan ini. Maklum pelanggan BB sampai 3 juta lebih di Indonesia.
Di antara beberapa status Tifatul Sembiring sebelum RIM mentaati hukum di RI adalah sbb :
++3. Dg rata2 menagih $ 7 USD/org/bulan. RIM menangguk pemasukan bersih Rp 189 Milyar/bln atau RP 2,268 Trilyun/thn. Uang rakyat INA untuk RIM
++Salahkah kita meminta “JATAH” buat NKRI spt. Tenaga Kerja, konten lokal, hormati dan patuhi ketentuan Hukum dan UU di RI yang berdaulat ini
++Semua operator yang lain sudah menjalankan dan mematuhi UU dan peraturan RI, spt: bayar BHP frekw, pajak, rekrut naker, CSR, bantu korban2 (bencana-red)
Adakah keberhasilan ini didapatkan di sektor kementerian lain?. Seperti penjajahan Freeport di Papua dengan omset yang sebanding dengan APBN Indonesia yaitu sekitar 1000 TRILYUN Pertahun? Atau Newmont di Nusa tenggara? Atau Exxon mobile berkaitan blok Cepu?
Yang dilakukan Tifatul Sembiring memang seperti tidak familiar bagi orang-orang yang tidak tahu detail masalah. sedangkan kasus-kasus lain pemerintah seperti ketakutan setengah mati pada kasus yang sama. kita ingat kasus Ajinomoto = lemak babi. betapa ketakutannya presiden saat itu (Gus Dur) akan kaburnya investor jepang dari Indonesia. padahal Grup Ajinomoto yang sangat ketakutan kehilangan pasar di Indonesia. Hal ini sama sekali tidak dikhawatirkan Tifatul Sembiring.
sumber :
http://teknopreneur.com/content/perlahan-lahan-rim-penuhi-kesepakatan
http://news.okezone.com/read/2011/01/14/57/414115/importir-ponsel-dukung-kebijakan-menkominfo-ke-rim
http://www.depkominfo.go.id/berita/siaran-pers-no-8pihkominfo12011-tentang-penjelasan-menteri-kominfo-tifatul-sembiring-berdasarkan-pertemuan-kementerian-kominfo-dengan-rim-research-in-motion-sebagai-prinsipal-layanan-blackberry/
3. Kredibilitas dari Survey KPK
Dalam penilaian hasil survei integritas KPK 2010, Kominfo meningkatkan peringkatnya menjadi 8. Di mana tahun sebelumnya kita di peringkat 36,”. Terus Terang Menurut saya Ini Hasil yang Spektakuler peningkatan ranking hingga 20 point lebih. Sedangkan pejabat yang tidak korupsi itu barang langka di negeri ini.
Kurang lebih inilah hasilnya :
Hasil Survey Integritas KPK 2009 : Lima belas unit layanan yang dengan skor integritas terendah adalah:
Pembuatan dan Perpanjangan SIM (POLRI),
Jasa Pelayanan Teknis Pengujian dan Kalibrasi (Departemen Perindustrian),
Pengadaan Barang dan Jasa BKKBN (BKKBN),
Pengadaan Barang dan Jasa Kem.Perumahan Rakyat (Kementerian perumahan Rakyat),
Surat Keterangan Catatan Kepolisian (SKCK)(POLRI),
Pengurusan Paspor Keimigrasian (Departemen Hukum dan HAM),
Layanan Pengaduan ke Polisi:curanmor,pencurian,dll (POLRI),
Program Pemberian Fasilitas Usaha dalam rangka Pengembangan IKM (Departemen Perindustrian),
Rawat Inap (RSCM),
Pengadaan Barang dan Jasa Dept. ESDM (Departemen ESDM),
Pelayanan Pelaksanaan Ibadah Haji Reguler (Departemen Agama),
Sertifikat Kelayakan Pengolahan (Departemen Kelautan dan Perikanan),
Pengadaan Barang dan Jasa Depkominfo (Departemen Komunikasi dan Informasi),
Layanan Keperdataan (Mahkamah Agung),
Sertifikasi Produk/SNI (Departemen Perindustrian)
Sedangkan Hasil Survey Integritas KPK di 2010 (Sesuai Ranking) :
1. Kementerian Pertanian skor : 7,63
2. BKPM skor : 7,53
3. Bank Indonesia skor : 7,35
4. PT KBN skor : 7,31
5. BPOM skor : 7,27
6. Kementerian Luar Negeri skor : 7,10
7. PT Sucofindo skor : 7,05
8. Kementerian Kominfo skor : 7,01
9. Kementerian ESDM skor : 7,00
10. Dst… dst..
Sumber :
http://www.kbn.co.id/web2009/id/news-detail/306
http://www.kpk.go.id/modules/news/article.php?storyid=1107
4. Pendapatan Negara Bukan Pajak
Selain itu, khusus untuk Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP) telah diperoleh peningkatan dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Target PNBP Kementerian Kominfo untuk tahun 2010 adalah sebesar Rp 8.903.110.194.840,- Ini merupakan suatu peningkatan dari target tahun 2009 sebesar Rp 7.269.410.647.000, yang dalam kenyataan realisasinya adalah sebesar Rp 10.059.914.111.035,10. Dengan pagu anggaran mungkin pembaca berpikiran, kalau toh pendapatannya segitu adanya, bisa jadi dari anggaran yang lebih besar dari itu TAPI perlu diketahui pagu anggarannya adalah hanya Rp 2.811.974.066.000,-
Sumber :
http://www.depkominfo.go.id/berita/siaran-pers-no-10pihkominfo12010-tentang-perolehan-pnbp-pendapatan-negara-bukan-pajak-kementerian-kominfo-sebesar-rp-10-059-914-111-03510-untuk-tahun-2009/
5. Palapa Ring Project
Di antara lain yang signifikan, di antaranya pembangunan Palapa Ring dengan total backbone yang sudah existing terbangun 42.740 km pada lima Kepulauan Indonesia, seperti Sumatera, Jawa, Kalimantan, Bali dan Sulawesi. Ini saya menggolongkannya sebagai super spektakuler, dan ini bukan masang kabel tembaga. tapi serat optik berteknologi tinggi. Berapa nilai proyek sepanjang itu? Plus didampingi kenaikan ranking integritas KPK dari 36 menjadi 8? berikut ini dampak positif dari proyek ini.
- Dengan jaringan internet yang bisa masuk ke pedesaan, petani bisa memiliki bergaining position yang baik dalam penetapan harga dengan tengkulak. karena petani tau informasi harga pembelian konsumen langsung. dampaknya petani bisa di buat kaya di kampungnya sendiri. arus urbanisasi berkurang, perputaran uang bukan hanya dominan di kota-kota besar. org desa akan berpikir : Buat apa cari uang ke kota, kalau di desa pun sudah ada.
- Sangat banyak pendidikan / pembinaan yang secara tidak langsung (online) didapat penduduk desa. kita pernah mendengar seseorang yang masuk agama tertentu hingga dapat beribadah dengan baik karena fasilitas internet saja.
- Kemudahan mengetahui peluang kerja yang sedemikian luasnya, hingga seluruh dunia.
- Peluang Bisnis Yang luas, Kita rasakan bagaimana saat ini dengan bermodalkan Facebook org sudah bisa menambah penghasilan. Orang di desa pun bisa lakukan ini dengan fasilitas kemudahan dari proyek ini. terlebih lagi memangkas rantai makelar, sehingga harga semakin bersaing dan bergaining produsen menjadi lebih baik.
Beberapa Pihak menilai bahwa pencapaian mega proyek spektakuler itu adalah proyek Menkominfo sebelum Tifatul. Hal ini perlu didudukkan, bahwasannya benar proyek mega backbone itu sudah dilakukan sebelum era menteri Menkominfo TAPI dengan pendanaan swasta yaitu para vendor telekomunikasi. Kemudian TERSENDAT, berbagai vendor mundur. adapun langkah berani Tifatul Sembiring itu adalah ikut mendanai proyek tersendat itu dengan menggunakan dana/anggaran di Depkominfo. Hal ini TIDAK terjadi sebelum era menteri Tifatul Sembiring.
sumber :
http://www.antaranews.com/berita/1257918734/pemerintah-pastikan-2010-turut-danai-palapa-ring
Walillaahilhamdu.
Pada dasarnya sah-sah saja orang menilai bobroknya prestasi Tifatul Sembiring. Tapi hendaknya berbicara memiliki Tolok ukur yang jelas. Tanpa tolok ukur yang jelas, saya khawatir masyarakat hanya mbalelo atau terhipnotis oleh berita-berita, yang pada dasarnya bersumber dari pengkritik beliau yang mana pengkritik beliau (sekalipun seorang Profesor) adalah penggemar hobi yang terusik oleh hasil kerja Menkominfo., baik korupsi di kementerian Kominfo, atau hobi pornografi.
Wallahu A’lam
sumber : www.dakwatuna.com
Kenapa PKS harus MENANG ??
Sumber : Ustadz. Anis Matta
1. Kemenangan PKS adalah Tuntutan Pertumbuhan Dakwah.
PKS adalah partai Dakwah yang kini sudah beranjak dewasa, bukan bayi yang baru lahir seperti dulu. So perkembangan dalam 10 tahun terakhir ini adalah titik tolak PKS dalam mengeksiskan dakwahnya di kancah nasional secara Progresif dan Lebih Produktif lagi dalam Mihwar muassasi
2. Kemenangan PKS adalah HARAPAN SELURUH BANGSA INDONESIA. Karena PKS lahir sebagai Generasi Baru, dia bukan warisan orde Baru maupun Orde lama. Selain itu PKS adalah Partai dengan Umur Politik Muda, sehingga kita punya energi besar dan masa depan politik yang masih panjang untuk masa depan Indonesia yang lebih cerah
3. Kemenangan PKS adalah HARAPAN KEMANUSIAAN DI DUNIA. Notabenenya Indonesia adalah Negeri dengan jumlah penduduk Muslim terbesar di Indonesia. Saudara-saudara kita di Palestina, Afrika Selatan, Asia , Eropa dan Belahan dunia lainnya menunggu kiprah Indonesia muslim sebagai juru bicara dunia Islam. Untuk menyampaikan Islam ke seluruh pelosok dunia dan Membantu Memerdekakan Negera Muslim Lainnya.
Kekuatan politik mana yang ideologinya kuat selain PKS?
Kekuatan politik mana yang internalnya Solid selain PKS?
Kekuatan politik mana yang Soliditas stukturnya tidak diragukan lagi selain PKS?
Kekuatan politik mana yang Sistematika kinerjanya jelas selain PKS ?
Kekuatan politik mana yang Pimpinan dan kader- kadernya berusia Muda selain PKS?
PKS adalah RUH Kebangkitan Bangsa Ini!
PKS adalah Tulang punggung Tegakknya negeri ini!
PKS adalah Juru Bicara Peradaban Dunia!
Kemenangan bukan hadiah Tapi Sesuatu yang Harus diraih!Kemenangan dari Allah tidak akan datang kalau kita tidak menjemputnya!
Bagi antum wa antuna yang menjadikan PKS sebagai pilihan maka:
• Jangan biarkan Kepala anda, otak anda Berhenti Berpikir untuk kelangsungan dakwah ini….
• Jangan biarkan Tangan antum wa antuna TERGENGGAM ….
• Jangan biarkan Kaki antum wa antuna Berhenti melangkah….Langkah harus semakin Tegap
• Jangan sibuk dengan hal yang tidak Penting…RAIHLAH PELUANG!
BANGKITLAH NEGERIKU…HARAPAN ITU MASIH ADA!
Sampaikanlah PKS , Maka Pasti Menang!
Ini pilihan ana, Antum??
sumber : http://perhiasandunia.wordpress.com/
Jumat, 04 Maret 2011
Ikhlassunniyah
TUJUAN :
· | Peserta memahami makna ikhlassunniyah baik secara bahasa maupun istilah |
· | Peserta memahami pentingnya ikhlassunniyah dalam beramal |
· | Peserta mengetahui cara-cara untuk menumbuhkan niat yang ikhlas |
Secara bahasa ikhlas berasal dari kata khalasha yang berarti bersih/murni. Sedangkan niat berarti al-qoshdu artinya, maksud atau tujuan. Ikhlassunniyah berarti membersihkan maksud dan motivasi kepada Allah dari maksud dan niat lain. Hanya mengkhususkan Allah azza wajalla sebagai tujuan dalam berbuat. Allah telah memerintahkan kita untuk ikhlas dalam beramal dan beribadah kepadanya seperti yang tercantum dalam QS.98:5; 7:29; 18:110.
Pentingnya Ikhlassunniyah
1. | Merupakan ruhnya amal karena seperti badan yang tidak ada ruhnya, maka tanpa ikhlas amal; sebagus apapun tidak ada artinya. |
2. | Salah satu syarat diterimanya amal. “Allah azza wajalla tidak menerima amal kecuali apabila dilaksanakan dengan ikhlas dalam mencari keridhoannya semata” (HR. Abu Daud dan Nasai) |
3. | Syarat diterimanya amal atau perbuatan: |
· | Bersungguh-sungguh dalam melaksanakannya |
· | Ikhlas dalam berniat |
· | Sesuai dengan syariat Islam(al-Qur’an dan Sunnah) |
4. | Penentu nilai/kualitas suatu amal (QS.4:125),”Sesungguhnya segala amal perbuatan tergantung pada niat, dan bahwasanya bagi tiap-tiap orang apa yang ia niatkan. Maka barangsiapa hijrah menuju ridho Allah dan Rasul-Nya, maka hijrahnya itu kepada Allah dan Rasul-Nya. Barangsiapa berhijrah kepada dunia (harta atau kemegahan dunia) atau karena seorang wanita yang akan dinikahinya, maka hijrahnya itu ke arah yang ditujunya.”(HR.Bukhari- Muslim) |
5. | Mendatangkan berkah dan pahala dari Allah (QS.2:262; 4:145-146). |
1. | Mengetahui arti keikhlasan dan urgensinya dalam beramal |
2. | Menambah pengetahuan tentang Allah swt dan hari kiamat. Dengan mengetahui ilmu tentang-Nya, maka seseoang mengenal Allah swt dengan sebenar-benarnya tentulah tidak akan berani berbuat syirik (menyekutukan Allah dengan selain-Nya di dalam niatnya). Ia juga akan mempertimbangkan amal-amalnya dan balasannya nanti di akhirat. |
3. | Memperbanyak membaca/berinteraksi dengan al-Qur’an, karena al-Quran adalah penyembuh dari segala penyakit dalam dada (QS.10:57) termasuk penyakit riya, ujub, dan sum’ah. |
4. | Memperbanyak amal-amal rahasia, sehingga kita terbiasa untuk beramal karena Allah semata tanpa diketahui orang lain. |
5. | Menghindari / mengurangi saling memuji, karena dengan pujian terkadang orang jadi lalai hatinya dan menjadi sombong. |
6. | Berdoa, dengan tujuan agar selalu diberi keikhlasan dan dijauhi dari syirik. Doa yang dicontohkan oleh Rasulullah saw : “Allahumma innii a’udzubika annusyrikabika syaian a’lamuhu wa astaghfiruka lima laa a’lamuhu.” (Ya Allah aku berlindung kepada-Mu dari syirik kepada-Mu dalam perbuatan yang aku lakukan dan aku memohon ampun kepada-Mu terhadap apa yang tidak aku ketahui.) |
Suatu ketika di sebuah kereta, Amin akan memberikan infaq kepada pengurus masjid yang mengumpulkannya lewat kotak-kotak yang disodorkan kepada para penumpang. Ketika kotak itu hampir mendekati tempat duduknya, ia mengurungkan niatnya memberikan infaq, karena takut riya kepada orang-orang di sekitarnya. Bagaimana menurut pendapatmu? Tepatkah yang dilakukan Amin tersebut?
REFERENSI
· | Imam al-Ghazali,Ibnu Razab al-Hambali,dan Ibnu Qoyyim al-Jauziyah,Pembersih Jiwa, Pustaka. |
· | Ibnu Taimiyah, Etika beramar ma’ruf nahi munkar,GIP. |
· | Panduan Aktivis Harokah,hal.42,al-ummah. |
“Meninggalkan AMAL karena manusia adalah riya. Beramal karena manusia adalah syirik. IKHLAS beramal adalah yang selamat dari keduanya.”
(Fudhail bin ‘Iyadh)
Ditulis dalam Materi Tarbiyah | Kaitkata: Materi Mentoring I
sumber : http://kias12jakarta.wordpress.com/
sumber : http://kias12jakarta.wordpress.com/
-nasyid-
Syaikh Ahmad Yasin
i
Rate This
Munsyid : Shoutul Harokah
http://liriknasyid.com
Kala fajar, hendak berpendar
Mentari pun belum bersinar
Sebongkah dendam membara
Memburu sang hamba nan bersahaja
Raganya tak seperti kita
Namun smangatnya menembus semesta
Dari kursi roda, mengguncang dunia
Untuk kemerdekaan Palestina
Darah membuncah, menyirami bumi
Tubuhnya terhempas tercabik
Namun dia hidup di sisi Ilahi
Dalam ni?mat abadi
Selamat jalan hai mujahid
Do?a kami mengiringi
Dengan jiwa nan tentram suci
Kepada ﷲﺍ kembali
Kala fajar, hendak berpendar
Mentari pun belum bersinar
Sebongkah dendam membara
Memburu sang hamba nan bersahaja
Raganya tak seperti kita
Namun smangatnya menembus semesta
Dari kursi roda, mengguncang dunia
Untuk kemerdekaan Palestina
Darah membuncah, menyirami bumi
Tubuhnya terhempas tercabik
Namun dia hidup di sisi Ilahi
Dalam ni?mat abadi
Selamat jalan hai mujahid
Do?a kami mengiringi
Dengan jiwa nan tentram suci
Kepada ﷲﺍ kembali
Selamat jalan hai mujahid
Do?a kami mengiringi
Dengan jiwa nan tentram suci
Kepada ﷲﺍ kembali
Kepada ﷲﺍ kembali
Syaikh Ahmad Yasin
Kamis, 03 Maret 2011
essai....
Syura ( Musyawarah )
Syukur merupakan pilar ( rukun ) pertama Jama’atul Muslimin dan berfungsi sebagai ahlul aqdi wal hilli. Syuro ialah mengeluarkan berbagai pendapat tentang suatu masalah untuk dikaji dan diketahui berbagai aspeknya sehingga dapat dicapai kebaikan dan dihindari kesalahan. Syura merupakan tabiat manusia, karena orang yang berkelakuan baik tidak akan melakukan sesuatu yang penting keculai meminta pertimbangan dari orang lain. Selain itu, syura juga dapat memberi kekuatan individu yang lemah, dan menambah pengalaman dan wawasan mengenai berbagai persoalan. Seperti kisah Ratu Balqis yang mengadakan musyawarah terkait surat Nabi Sulaiman a.s yang meminta ia dan kaumnya menyerah dan tertuang dalam Q.S An-Naml : 32-33.
Allah berfirman :
“… dan bermusyawaralah dengan mereka dalam urusan itu “ (Q.S Ali-Imran : 159).
Dari dalil di atas kita dapat mengetahui bahwa syura merupakan salah satu kewajiban Islam terbesar, yang menjadi syarat utama bagi tegaknya persoalan umat Islam. Setiap umat yang menegakkan syura, akan lebih dekat pada kesempurnaan dan kebenaran. Sebaliknya, yang meninggalkan prinsip syura, maka ia adalah umat yang sesat dalam kehidupannya, dan pasti akan menemui kegagalan dan kehancuran.
Para ulama menegaskan bahwa hokum syura adalah wajib bagi para penguasa umat Islam di setiap zaman dan tempat. Dalil-dalil yang menguatkan pendapat tersebut :
a. Firman Allah swt dalam Q.S Ali-Imran : 159b. Aplikasi Rasulullah saw terhadap prinsip ini dan para khalifah sesudahnya yang mengikutinya
c. Karena Allah menjadikan prinsip ini sebagai sifat setiap muslim dalam segala urusan. firman Allah :
“ … dan urusan mereka (diputuskan) dengan musyawarah antara mereka” (Q.S As-Syura:38)
d. Karena syura merupakan jalan penyelamatanpendapat dari kesalahan
e. Mencegah kesewenang-wenangan penguasa
f. Karena saat ini kita hidup di zaman spesialis, maka syura diwajibkan agar kita dapat mengetahui kondisi di luar spesialisasi kita
g. Membuat umat Islam saling bersatu dan berpegang teguh
Adapun syarat-syarat menjadi anggota majlis syura Islam :
1. ‘Adalah : Islam, berakal, merdeka, lelaki, baligh2. Bertaqwa dan bersih dari dosa kepada Allah dan umat
3. Mengetahui Al-Qur’an dan As-Sunnah, serta ilmu-ilmu bahasa, tafsir, ilmu hadits, dll
4. Berpengalaman dalam hal yang dimusyawarahkan
5. Berakal cerdas dan matang
6. Jujur dan amanah …. Wallahu a’lam
Menurut Ibnu Hajar, syura diadakan untuk membahas hal-hal di antaranya masalah yang tidak ada nashnya, masalah duniawi saja, masalah perang yang tidak ada nashnya. Dan ketika syura, kita wajib mengambil dan mengikuti pendapat mayoritas dalam majlis syura. Namun pada peristiwa pengangkatan Usamah tidak termasuk masalah yang dimusyawarahkan, karena ada nash yang tegas terhadap permasalahan tersebut. Jadi, dalam Islam tidak ada syura menyangkut masalah yang sudah ada nashnya.
Wallahu a’alam..
siroh....
“Orang Kepercayaan Umat ini “
Beliau termasuk orang pertama masuk Islam. Kualitasnya dapat diketahui melalui sabda Nabi SAW, “ Sesungguhnya setiap uamt mempunyai orang kepercayaan, dan kepercayaan umat ini adalah Abu Ubaidah bin Al-Jarrah”.
Abu Ubaidah bin Al-Jarrah lahir di Mekkah, di sebuah rumah keluarga suku Quraisy terhormat. Nama lengkapnya adalah Amir bin Abdullah bin Jarrah yang dijuluki Abu Ubaidah. Abu Ubaidah adalah seorang berperawakan tinggi, kurus, berwibawa, bermuka ceria, rendah diri dan sangat pemalu. Beliau termasuk orang yang berani ketika dalam keuslitan, disenangi oleh semua orang yang melihatnya, memberi ketenangan bagi yang mengikutinya.
Beliau termasuk orang pertama yang masuk Islam dari sejak awal. Beliau masuk Islam bersamaan dengan Abdurrahman bin Auf, Uthman bin Mazun, dan Arqam bin Abu Al-Arqam.
Kehidupan Abu Ubaidah diisi dengan pengorbanan dan perjuangan menegakkan dien Islam. Hal itu tampak ketika beliau harus hijrah ke Ethiopia pada gelombang kedua untuk menyelamatkan aqidah. Namun beliau balik lagi untuk menyertai peperangan Rasulullah SAW.
Abu Ubaidah sempat mengikuti semua peperangan bersama Rasulullah SAW. Beliau-lah yang telah membunuh ayahnya sendiri yang berdaa di pasukan musyrikin pada Perang Uhud.
Masih dalam Perang Uhud, ketika pasukan muslimin kocar-kacir dan banyak lari meninggalkan pertempuran, justru Abu Ubaidah laru mendekati Rasulullah tanpa takut sedikit pun terhadap lawan. Demi didapati pipi Nabi terluka, yaitu terhujamnya dua rantai besi penutup kepala beliau, segera ia berusaha untuk mencabut rantai tersebut dari pipi Nabi SAW.
Rasulullah SAW memberinya gelar “ Gagah dan Jujur “. Abu Ubaidah merupakan sahabat Rasulullah yang dipercayai oleh Rasulullah dalam menyelesaikan kasus dengan kaum Kristen.
Abu Ubaidah bin Al-Jarrah ikut serta dalam semua peperangan Islam, bahkan selalu mempunyai andil besar dalam setiap peperangan tersebut. Beliau berangkat membawa pasukan menuju negri Syam, dengan izin Allah beliau berhasil menaklukkan semua negri tersebut.
Menjelang kematian beliau ketika sebuah wabah melanda, beliau berpesan untuk tetap melaksanakan segala perintah Allah SWT dan menjauhi segala larangan-Nya.
wallahu’alam
Rabu, 02 Maret 2011
AKHLAK BAGI SEORANG MUSLIM
Islam merupakan agama yang benar dan paling baik. Aspek-aspek ajaran di dalamnya pun mencakup semua lini kehidupan kita, termasuk akhlak. Sebagai seorang muslim sudah sepatutnya kita mencerminkan akhlak-akhlak yang ada di dalam Islam.
Akhlak dalam kaitannya hubungan dengan masyarakat (muamalah) diatur dalam Islam dengan sedemikian rupa. Dan memiliki dua landasan yang prinsipal :
1. Demi melindungi persaudaraan, sebagai suatu ikatan yang kuat antara satu dengan lainnya;
2. Demi menjaga hak dan kehormatan yang selalu dilindungi oleh Islam terhadap setiap anggota masyarakat, baik darah, harga diri, maupun hartanya.
Oleh karena itu, setiap perkataan, perbuatan, atau tindakan yang bertentangan dengan 2 landasan di atas adalah diharamkan oleh Islam. Sebagaimana tercantum dalam (Q.S Al-Hujurat ayat 10-12).
Berikut merupakan hal-hal yang dapat kita lakukan dalam rangka menjalani hubungan dengan masyarakat yang terkait dengan akhlak :
a. Tidak halal seorang muslim menjauhi kawannya
Sebgaimana Sabda Rasulullah SAW:
“Tidak halal seorang muslim menjauhi kawannya lebih dari tiga hari. Jika telah lewat waktu tiga hari itu, maka berbicaralah dengan dia dan berilah sala, jika dia telah menjawab salam, maka keduanya bersama-sama mendapat pahala, dan jika dia tidak membalasnya, maka sungguh dia kembali dengan membawa dosa, sedangkan orang yang member salam telah keluar dari dosa karena menjauhi itu.”(Riwayat Abu Daud).
b. Mendamaikan Persengketaan
Firman Allah SWT :
“… maka adakanlah perdamaian di antara dua saudaramu dan takutlah kepada Allah SWT agar kamu mendapat rahmat.”(Q.S Al-Hujurat ayat 10).
c. Jangan Memperolok golongan lain
Di dalamnya banyak hal yang tidak boleh dilakukan sebagai seorang muslim yang berakhlakul karimah, diantaranya : memperolok orang lain, memberi julukan yang tidak baik, su’uzh-zhan, tajassus, ghibah, adu domba, dan masih banyak lagi.
Seratus Tokoh yang Paling Berpengaruh dalam Sejarah
Langganan:
Postingan (Atom)