Kamis, 21 Juni 2012

Realita

Bingung rasanya diri ini
ketika ku sering sekali mendengar kata-kata menikah dari teman-teman ku
Seolah kata-kata ini sangatlah vulgar untuk di ucapkan di khalayak ramai

Memang pernikahan itu adalah menggenapkan separuh din kita..
Dibutuhkan kemantapan maknawiyah untuk melangkahkan kaki menuju jenjang pernikahan
Dibutuhkan fikriyah, jasadiyah, maaliyah, dan psikis yang baik pula

Namun, belakangan ini
beberapa realita yang ku dapati
realita yang membuatku bingung
Bingung harus bersikap bagaimana

Ya...
Ketika syuro, perbincangan dengan teman-teman
Pasti ada saja bahasan menikah itu keluar
Entah keluar kata-kata sedang proses ta'aruf ini, atau sedang cari-cari ini, atau sedang nyiapin diri nich...
Apapun itu...
seyogyanya masalah persiapan atau proses pernikahan yang kita alami sampai Undangan siap untuk disebarkan..maka cukuplah "pihak-pihak tertentu" saja yang berhak tahu
Tidak perlu memberitahukan atau menjadikan kata-kata pernikahan dalam bercandaan kita sehari-hari

Namun
Di balik itu semua
yang paling penting adalah keterjagaannya proses kita sebelum menuju ke mahligai pernikahan

Membersihkan hati dari niat selain kepada Allah
Menjaga interkasi dengan calon kita



Wallahu'alam

Tidak ada komentar:

Posting Komentar